Al-Qur'an merupakan landasan utama dalam penentuan hukum syari'at Islam. Selain itu, Al Qur'an juga sebagai pedoman hidup dalam beragama bagi seorang muslim. Di dalamnya banyak terkandung pengetahuan tentang fiqih, aqidah, akhlah, sejarah, sains dan ilmu-ilmu lainnya. Maka akan sangat penting bagi kita untuk bisa memahami apa saja yang terkandung di dalam kitab suci Al-qur'an tersebut. Metode untuk memahami isi Al Qur'an inilah yang disebut dengan Tafsir Al Qur'an.
Bagi sobat Lentera yang ingin belajar ilmu tafsir Al Qur'an, sangat dianjurkan untuk mempelajarinya melalui seorang Guru yang memiliki sanad keilmuan yang jelas. Sebenarnya ada beberapa tafsir yang telah diakui dan disepakati oleh Ulama'-ulama' dunia, diantaranya: Tafsir Qurtubi, Tafsir Tabari, Tafsir Ibnu Kathir, Tafsir Jalalain dan masih banyak lagi yang lain.
Dikesempatan ini, penulis memilih tafsir Jalalain sebagai pilihan pembelajaran untuk pembaca semuanya. Kenapa dinamakan Jalalain? Kata Jalalain sendiri bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti 2 (dua) jalal. Diberi nama Jalalain karena kitab tafsir tersebut dikarang oleh dua Ulama' ahli tafsir yang nama depannya memiliki kesamaan yakni Jalaludin As Suyuthi dan Jalaludin Al Mahali.
- Teks Ayat berbahasa Arab.
- Terjemahan English Shahih International.
- Tafsir kitab Jalalain karya imam Jalaludin as-Suyuthi dan Jalaludin al-Mahalli.
TAFSIR SURAH ADH DHUHAA.
KEUTAMAAN SURAH ADH DHUHAA & TATA CARA SHOLAT DHUHAA.
Keutamaan Surat Ad Dhuha diyakini sebagai surat untuk mempermudah urusan rezeki. Jika kita mengamalkan dengan sungguh-sungguh Allah akan mencukupkan rezeki umat-Nya.
Dalam ayatnya menjelaskan tentang kuasa Allah SWT yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, larangan berbuat buruk kepada siapa pun terutama anak yatim, dan selalu mensyukuri nikmat Allah SWT.
Surat Ad Dhuha ini juga sering dibaca saat ibadah sholat Dhuha yang dilakukan sejak terbit matahari hingga waktu dhuhur. Melakukan sholat dhuha ditambah dengan membaca surat Ad Dhuha diharapkan dapat menjadi jawaban untuk rezeki yang kita minta.
Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan mencukupimu di akhir harimu". (HR. Abu Darda)
Keutamaan Surat Ad Dhuha Sesuai dengan Kandungan Alquran.
Dilansir dari buku Kitab Suci Alquran Transliterasi Latin Terjemahan Indonesia terbitan Sunan Agung (2007:1297) mengatakan bahwa surat ini, diturunkan ketika wahyu kepada Nabi Muhammad SAW terhenti untuk sementara waktu, orang-orang musyrik berkata, “Tuhan-Nya (Muhammad) telah meninggalkanya dan benci kepadanya.” Maka turunlah ayat ini untuk membantah perkataan orang-orang musyrik itu.
Akhir perjuangan Nabi Muhammad SAW itu akan menjumpai kemenangan, sedang permulaannya penuh dengan kesulitan-kesulitan. Ada pula sebagai musafir yang mengartikan akhirat dengan “kehidupan akhirat beserta segala kesenangannya dan ula dengan arti “kehidupan dunia.”
Di samping itu juga menjelaskan bahwa dunia tidak terlepas dari permasalahan, untuk itu Allah menciptakan manusia dalam keadaan kabad (penuh lelah, sukar, kecapekan). Kita dapat mengambil hikmah di balik semua kesukaran ada nikmat yang Allah berikan, sehingga kita harus terus bersyukur dan bersabar.
Ada pula dijelaskan arti meminta-minta pada ayat 10, maksudnya adalah mancakup meminta harta dan meminta ilmu. Seperti mereka ini tidak boleh dihardik. Oleh karena itu, seorang yang berilmu hendaklah berakhlak mulia di hadapan orang yang diajarkan, tetap murah senyum, memuliakan, dan menyayangi.
Allah sudah memberikan banyak nikmat kepada umat-Nya, sungguh sebagai hamba yang taat kita harus selalu mensyukuri nikmat yang diberikan.
Tata Cara Melaksanakan Shalat Dhuhaa.
Tata cara mengerjakan shalat dhuha 2 rakaat: Berniat mengerjakan shalat dhuha saat takbiratul ihram. Untuk dua rakaat shalat dapat dimulai dengan niat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ للهِ تَعَالَى
“Aku niat shalat dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala,”.
Pada dua rakaat shalat yang pertama, setelah membaca al-Fatihah, sunnah membaca surat as-Syams dan membaca surat ad-Dhuhaha pada rakaat kedua. Bagi yang ingin melakukan shalat Dhuha 4 rakaat, pada dua rakaat berikutnya, setelah membaca al-Fatihah, sunnah membaca surat al-Kafirun dan surat al-Ikhlas pada rakaat kedua. Untuk pelaksanaan shalat dhuha setelah empat rakaat, surat yang dibaca adalah surat al-Kafirun dan surat al-Ikhlas dalam setiap shalatnya.
Adapun bacaan doa dalam shalat dhuha banyak ragmanya, yang masyhur adalah doa berikut ini:
اللَّهُمَّ إنَّ الضَّحَاءَ ضَحَاؤُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ، اللَّهُمَّ إنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْه،ُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْه،ُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضَحَائِكَ وَبِهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِك آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَك الصَّالِحِيْنَ
Artinya: “(Ya allah sesungguhnya waktu dhuha adalah dhuha-Mu, dan keindahan adalah keindahan-Mu, dan kebagusan adalah kebagusan-Mu, dan kemampuan adalah kemampuan-Mu, dan kekuatan adalah kekuatan-Mu, serta perlindungan adalah perlindungan-Mu. ya allah apabila rizqiku berada di langit maka mohon turunkanlah, bila di bumi mohon keluarkanlah, bila sulit mudahkanlah, bila jauh dekatkanlah, dan bila haram bersihkanlah, dengan haq dhuha-Mu, keindahan-Mu, kebagusan-Mu, kemampuan-Mu, kekuatan-Mu dan perlindungan-Mu, berikanlah kepadaku apa saja yang engkau berikan kepada hamba-hambamu yang shalih),”
Semoga amaliah yang kita kerjakan mendapat ridha Allah subhanahu wa ta’ala dan menjadikan kita sebagai hamba yang selalu bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya. Amin. Wallahu a’lamu bisshawab.
Posting Komentar